Senin, 26 Desember 2011

sebuah renungan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6DkJ_xQzzCHfRnsh0EQ6HHEzAFaIJGZTjQgdala1OPFinu4YL0SlIu8txRf-g4SNR97V5zE8PsMKshVqfKH1-4IBLGth98IR9oNlqYEodv59AaJIZdJXgIHgvBXYmj6EOTNo2amv3hrY/s1600/sholat.jpgSebenarnya Allah SWT telah menganugrahi umat manusia agama yang terbaik yaitu Islam. Lewat kitabNya Al Qur an Allah SWT telah berfirman, memberikan pedoman menjalani kehidupan dan penjelasan hakikat penciptaan. Islam menunjukkan jalan untuk memenuhinya secara lurus dan menempatkannya dengan harmonis. Dan Islamlah yang secara ideal menempatkan manusia sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasannya. Telah dijadikan Allah SWT manusia ini sebagai mahluk yang sejatinya mulia, ditundukkanNya berbagai hal yang tak terkira untuk kepentingan kita. Diturunkan kita untuk menjadi khalifah pemakmur dunia, dijadikanlah kita hamba yang menyembah hanya kepadaNya. Maka kehidupan dunia bukanlah penderitaan tanpa akhir, hal sia – sia , sekedar canda para dewa, atau sarana pemuas nafsu belaka. Inilah jembatan menuju kampung akhirat, ladang amalan untuk dipetik buahnya kelak.
Ajaran Islam juga tidak berkembang dengan dimulai hanya di golongan ningrat seperti Zoroaster atau Hindu. Islamlah yang mendobrak pintu kebangsawanan dan menjadikan semua manusia sama derajatnya , tidak ada kasta, garis keturunan, tidak pula wajah rupawan !!! Semuanya hanya dibedakan Allah SWT berdasarkan keimanan dan taqwanya. Islam menyentuh semua kalangan dan kesemuanya bisa mempraktekkan sesuai kemampuannya. tidak ada bedanya seorang pedagang di pasar dengan seorang ulama besar kesemuanya bisa melaksanakannya Islam sebagaimana profesi dan keahliannya. Seorang da’i belum tentu lebih tinggi nilainya di hadapan Allah SWT ketimbang seorang tukang becak, juga sebaliknya.
Islamlah yang melepaskan manusia dari jerat materialisme dan nafsu duniawi. Tidak menuntut kita melontarkan dunia ini ke tong sampah atau menolak materi mentah mentah, namun menjadikan dunia wahana untuk dzikrullah. Islam menjaga fitrah manusia sebagai mahluk dan menghargai nilai - nilai kemanusiaan. Tidak diharuskan kita hidup membujang, tak pernah memegang uang atau menyiksa diri untuk menebus dosa, Diwajibkan atas umat Islam berikhtiar namun juga disertai rasa berserah diri. Tidak ngotot merasa kemampuan bakal selalu berjaya namun senantiasa dibarengi kelapangan menyongsong keputusan pencipta alam raya. Islam mengajarkan keberanian menjalani hidup dan tak gentar menyongsong mati. Dihalalkan pada kita apa – apa yang baik dan diharamkan pada kita apa –apa yang merusak. Islam tidak menolak modernisasi namun menyaringnya hingga yang bermanfaat saja yang layak dipakai umatnya, bukankah saat kita memakan ayam kita tidak akan memakannya beserta kulit, tulang atau bulu – bulunya ?

Akar ajaran Islam adalah Al Qur an. Kitab terbaik, dalam bahasa terbaik yang ada di muka bumi, Bahasa Arab. Sebuah bahasa yang tataan dan kosa katanya menjelaskan fakta bahwa bahasa ini telah berumur sangat tua namun masih dapat dibaca tanpa harus diterjemahkan ke sebuah konteks bahasa baru. Kitab ini bukannya jimat atau mantra, bukan pula hanya untuk alim ulama atau orang berpendidikan saja Setiap insan bisa mempelajari isinya sesuai dengan kemampuan dan kemauan mereka. Tidak ada keraguan di dalamnya dan ia akan menjadi pelajaran bagi setiap insan yang mau menggunakan akalnya, dan hakikatnya insyaAllah akan tersentuh melalui berbagai upaya menyucikan diri fisik dan mental.
Keaslian kitab ini terjaga dan setiap upaya mencari kesalahan atau pertentangan di dalamnya selalu dapat dipatahkan oleh para pengkaji Al Qur an. Jika hari ini Al Qur an dibakar seluruhnya maka insyaAllah esok sudah akan tercetak Al Qur an baru yang tidak ada bedanya meski setitik. Alhamdulillah masih banyak diantara kita yang membaktikan hidupnya dengan menjadi penghafal Al Qur An.
Kitab ini disampaikan oleh RasulNya Muhammad Bin Abdullah SAW , seorang insan pilihan sebagaimana utusan utusan Allah SWT sebelumnya yang kesemuanya memiliki tauladan dan keutamaan masing - masing. Oleh Rasulullah SAW dicontohkan bagaimana mewujudkan Al Qur an dalam kehidupan, Syariat beliau dapat dilaksanakan, dapat dicontoh segala lapisan umat. Inilah sosok pembimbing manusia menuju ahlak yang baik, budi pekerti yang agung. Inilah seorang utusan Allah SWT yang pedih hatinya melihat penderitaan , senang dirinya melihat keimanan. Shalawat dan salam kepada beliau.
Petunjuk membumikan Al Qur an disajikan dalam riset terperinci dan teliti yang sampai kepada generasi kita sekarang dalam bentuk sunnah dan hadits. Segala macam kata mutiara, nasihat petuah bijak yang dikenal berbagai masyarakat dunia, maka apa yang ada pada Islam telah meliputi secara hakikat.
Islam mengajarkan sebuah ibadah inti yang dinamakan shalat dan juga merupakan sebuah lambang kebebasan ibadah yang tidak tertandingi rentetan ibadah umat lain yang salah satu fungsinya adalah untuk menjaga kebersihan, baik secara fisik ataupun bathin.
Maka wudhu sebelum shalat adalah salah satu perwujudannya Jika tidak ada air untuk berwudhu sebelum shalat maka tanah / pasir yang bersih diperbolehkan untuk menjadi media bersuci. Agama Islam memudahkan dan tidak memberi kesusahan, memberikan aturan yang pasti namun juga toleransi. Perhatikanlah bahwa tidak ada yang bisa menghalangi seorang muslim yang ingin mendirikan shalat kecuali rayuan setan dan jeratan nafsu , jika tidak di masjid ia bisa melakukannya di setiap tempat yang layak, rumahnya, di perjalanan, dalam kendaraan , juga di kala sakit , selama ada kesadaran maka shalat bisa ditunaikan. Andaikan tubuh kita ini terikat erat dan mulut tersumpal maka sekedar ucapan dalam hati atau isyarat mata sudahlah mencukupi. Umat Islam tidak perlu perlambangan, media perantara, tidak perlu bangunan mewah, kalung untuk digenggam, patung untuk perwakilan, tidak pula ulama atau pemuka sebagai perantara, setiap muslim bisa menghadap Tuhannya dan mendekatkan diri pada penciptanya langsung setiap saat tanpa halangan. Saat dilanda bimbang ia bisa beristikharah , saat berkeinginan ia bisa bertahajjud, dan dalam sehari ada 5 waktu yang diwajibkan hingga kita tidak lalai mengingat Allah SWT. Tidak pula kita diwajibkan shalat seharian penuh tanpa henti , tidak pula berpuasa tanpa berbuka tidak pula diwajibkan berzakat dan berhaji bila tak berharta.
Diwajibkan bagi kita puasa sebulan dalam setahun dan manfaat secara fisik dan mentalnya telah disetujui baik para ahli psikologi atau biologi, kepedulian sosial dapat kita rasakan pada kewajiban berzakat, jika tidak mampu malah kitalah yang berhak menerimanya. Ibadah Haji menanam benih cinta kasih dan menebar kasih sayang serta pertolongan ; menggalang persatuan dan kesatuan serta kerjasama antar bangsa dalam berbagai sektor, Haji juga adalah pendidikan rohani dan pelatihan jiwa bagi setiap orang untuk berlapang dada, bersih hati dan pemikiran. Apabila dijabarkan betapa baiknya agama ini apakah tinta sebanyak samudra mampu mengungkapkannya ?
Wahai umat Islam berbahagialah ….
Umat Islam sendiri adalah umat terbaik yang diturunkan Allah SWT kepada manusia, umat yang menyeru kepada kebaikan dan menghalangi kemungkaran. Maka adalah penting bagi kita untuk menjadi yang terbaik dan haruslah kita menjadi yang terbaik Adalah hal utama bagi kita meninggikan agama ini di atas agama lainnya dengan segenap kemampuan. Tidak peduli jika kita masih pendosa atau sedikit ilmunya. Tak peduli tua, pekerja atau penganggur, bergelar ulama atau masih remaja Semua memiliki kewajiban untuk menjunjung agama ini sesuai kemampuan yang dianugrahkan Allah SWT. Umat ini harus berdiri di atas umat lainnya dan meninggikan tauhid , umat ini bukan ancaman namun sejatinya adalah rahmat semesta alam.
Kini kita telah ketinggalan, dan saat kita mencerca bahwa kaum non muslim telah melupakan penciptanya kita juga sering lupa bahwa diwajibkan pula bagi kita memakmurkan dunia. Telah kita import habis budaya budaya nista tapi tak kita tekuni mengapa mereka maju teknologi atau perekonomiannya. Indonesia adalah Negara yang angka umat muslimnya tertinggi di dunia, alhamdulillah dan insyaAllah bukan bangsa kafir tapi sayangnya kini kita mulai beranjak fakir. Generasi terus berganti tapi tak kentara sumbangsih kita untuk bumi. Telah dicontohkan bahwa memegang amanat haruslah dilakukan penuh kesungguhan namun kita mengejar ngejar tahta dengan penuh keserakahan. Akal pikiran kita latih untuk mengeksploitasi namun tidak untuk berbagi. Kita didoktrin sedari kecil mencari kemapanan dunia tapi kita kesampingkan kemapanan akhirat.
Tak cukup nostalgia saja, bahwa Islam pernah jaya, tak bisa pula berdiam diri menunggu dan menanti mahdi, perubahan mulai kita hadapi sejak detik demi detik setiap hari. Demi Allah..mata yang sudah banyak berdosa, bathin yang kotor dan tangan yang lancar bermaksiat ini ingin menyaksikan umat ini menjadi umat yang satu dan maju. Adalah saatnya kita mulai berprestasi tanpa dibelenggu ukuran keduniawian ! Kita menginginkan Abu Bakar Abu Bakar baru yang menyeru dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, pewaris ketegasan dan keteguhan Umar, dermawan yang fasih melantunkan Qur an seperti Utsman, generasi yang memiliki keluasan ilmu, ketabahan dan kekuatan yang diajarkan Ali . Kita menginginkan mujahid yang tahan uji seperti Ammar Bin Yasir, pencari kebenaran seperti Salman, penyuara seruan kejayaan seperti Bilal, dan teladan teladan lainnya.
Dunia telah lama merindukannya, saudara saudara seiman , mari bangkit dan berdiri !!! Mari menjadikan Allah SWT sebagai Tuhan, Islam sebagai anutan. Al Qur an untuk pedoman dan Rasulullah SAW suri tauladan. Mari semakin kita pelajari agama ini agar semakin kita amalkan dan cintai Mari mendirikan negara Islam mulai dari diri kita sendiri. Salam kepada anda semua dari kami yang fakir terhadap Allah, RasulNya dan ajaranNya.
Allahuakbar..