Minggu, 02 Januari 2011

SYAIR-SYAIR KEHIDUPAN


oleh Senandung Rindu Ku pada 04 Agustus 2010 jam 9:34
Dahulu jiwa tercipta tidak ada yang percaya
Bahwa jiwa akan berbuat aniaya terhadap sesama
Atas kasih sayang jiwa menjadi mulia
Semesta sujud berikan penghormatan

Jiwa turun kedunia karena wanita
Karena wanita jiwa mengerti arti bahagia
Wanita dicipta untuk jiwa agar memahami arti cinta
Dgn cinta jiwa mengerti bahwa jiwa adalah seorang hamba

Cinta bukan memiliki akan tetapi hanya ingin dimiliki
Biarlah cinta yang membawa jiwa kepada pemiliknya
Hanya Tulus dan Ikhlas yang membuat cinta itu bermakna
Karena Cinta telah cukup untuk cinta

Yang Maha Esa Mencipta alam semesta
Yang Maha Esa Mencipta manusia bukan dengan sia-sia
Tetapi hanya ingin menunjukkan apa itu bahagia
Agar manusia mengerti bahwa ia adalah seorang hamba yang memiliki Raja

Manusia turun kebumi untuk diuji
Untuk menjadi manusia sejati
Muliakan hati untuk mendapatkan derajat tertinggi
Menjadi kekasih yang dikasihi dan diberkati

Apakah Dunia tak seindah rupanya
Menipu dan memperdaya selama hidupnya?
Dunia ini telah menenggelamkan manusia, begitu kejamkah dunia ?
Sesungguhnya dunia dicipta untuk melayani dan dilayani, akan tetapi manusia sendiri yang tak tau diri,Egois bahwa manusia paling sempurna.

Bencana alam terjadi bukan karena usia dunia yang sudah tua
Tetapi manusia yang berbuat semena - mena terhadapnya
hanya ingin dilayani tetapi tidak ingin melayani
bencana tercipta karena manusia lupa hingga Yang Maha Murka

Hanya jiwa yang mengerti jiwanya
Hanya Jiwa yang sadar dapat mengerti jiwanya
Bahwa jiwa tidak selamanya didunia
Bahwa usia telah berkurang dalam dunianya

Jiwa tercipta untuk menjadi bahagia dan merdeka
Jiwa merdeka, hanya ikhlas yang ada
Saat Yang Maha berkata Inilah saatnya engkau kembali
Jiwa Pasrah dan rela hanya terucap kata
"LAILLAHA ILLAALLAAHU WALAQUWWATA ILLA BILLAH"
Amin.........................


Assalamualaikum ucap jiwa dalam hati
Jiwa Panjatkan doa sekedar berharap kepada ilahi
Mengetuk pintu sebagai tamu
Berharap diterima sebagai tamu yang diharapkan.

Oh, Pantaskah aku bertamu dengan ini?
Tanpa busana kebanggaan yang melekat pada diri
Akankah jiwa dihormati dan tidak dipandang setengah hati
Kukatakan padamu bahwa tuanku seorang pemurah hati.

Kemewahan tidak membuat jiwa mulia
Tanpa busana pun manusia bisa menjadi mulia
Bukankah jiwa datang tanpa harta?
Dan tahukah kamu harta apa yang paling mulia?

Sang Maha mewariskan Surga dan neraka
Bagi Hamba Yang bertaqwa dan durhaka
Puja dan Puji Bagi sang Maha
Engkau adalah Keadilan ilahi

Engkau cipta sang kaya dan kaum papa
Agar mereka bisa memberi dan menerima
Perbedaan yang berarti sama
Bahwa mereka sebenarnya tiada memiliki apa-apa

Benakku bertanya? Kenapa jiwa harus tercipta?
Kenapa jiwa tercipta kalau hanya untuk tiada?
Yang Maha berkata tidaklah kucipta semua ini dengan sia-sia
Apa maksud ini semua?
Semua jiwa pasti bertanya, siapakah aku yang sebenarnya?
Kenapa aku berada, dan kenapa aku harus tiada?

Tidakkah jiwa berpikir kenapa jiwa datang kedunia?
Pernahkah jiwa mendengar Yang Maha berkata
"KUCIPTAKAN JIN DAN MANUSIA HANYA UNTUK MENYEMBAH KEPADAKU"
Ku katakan kebenaran sejati, Ku katakan tujuan hidup sejati
Bahwa manusia hanya dicipta untuk menyembah kepada Sang Maha

APAKAH IMAN YANG SEMPURNA ITU?

oleh Senandung Rindu Ku pada 19 September 2010 jam 8:13
Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.  (QS Al-Mu'minun, 23: 61)

Kata sifat kamil dalam bahasa Arab berarti sempurna, murni, dan lengkap.  “Iman yang sempurna”  (kamil iman) yang dibahas buku ini mewakili tingkat tertinggi kedewasaan dan kedalaman iman yang dapat dicapai seseorang.  Namun, bagaimana iman seorang mukmin tumbuh matang dan menjadi sempurna?
 “Beriman kepada Allah” adalah meresapi bahwa Allah Ialah Pencipta dan Pemilik tunggal segala sesuatu dan bahwa Dia satu-satunya Pengadil.  Itulah kepasrahan seseorang kepada Allah pada setiap saat kehidupannya; itulah menyadari bahwa manusia membutuhkanNya, bahwa Allah kaya tanpa membutuhkan, dan bahwa Dia menciptakan semua makhluk menurut suatu takdir tertentu.
 “Kepasrahan kepada Allah” menjadi mungkin hanya lewat memiliki ketakutan besar kepada Allah, terikat erat kepadaNya dan mencintaiNya melebihi apa pun atau siapa pun.  Orang yang memasrah diri kepada Allah, dalam pengertian yang sesungguhnya, mengangkat hanya Allah sebagai sahabat karibnya.  Sepanjang hidup ia mengetahui bahwa tiap kejadian yang ditemuinya terjadi atas kehendak Allah dan bahwa di balik setiap kejadian itu, ada maksud-maksud ilahiah tertentu.  Karena alasan ini, tidak pernah ia menyeleweng dari sikap pasrahnya dan selalu ia tetap taat dan bersyukur kepada Allah.
Untuk meraih iman yang sempurna, orang perlu taat sebenar-benarnya mengikuti perintah-perintah Qur'an, wahyu Allah lewat mana Dia memperkenalkan diriNya dan menyampaikan perintah kepada hamba-hambaNya.  Karena alasan ini, mukmin memberikan perhatian sepenuh-penuhnya dalam mematuhi batasan-batasan Allah hingga hari ia wafat.  Sepanjang hidup ia memperlihatkan sifat-sifat mukmin sejati tanpa lari dari kesabaran.  Ketabahan yang ditunjukkan orang yang beriman sempurna dalam hidup dengan nilai-nilai Qur'an merupakan suatu sifat yang sangat penting dan khusus.  Sebab, dengan sifat inilah orang yang beriman sempurna mengungguli orang-orang lain dalam upaya berbuat kebajikan.  Qur'an juga merujuk ke mereka “yang lebih dahulu berbuat kebaikan”  (QS Fathir, 35: 32) dalam upaya memperoleh rida Allah.  Akan tetapi, Qur'an juga merujuk ke mereka yang tidak sepenuhnya hidup berdasarkan agama:  “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi…”  (QS Al-Hajj, 22: 11)
Di sini tampak ciri khas iman yang sempurna.  Mereka yang tidak memeluk keimanan sepenuh hati memuja Allah tepat di “tepi terpinggir”, sementara orang-orang beriman sempurna mengambil Qur'an sebagai panduan penting bagi diri di setiap saat kehidupan.  Sementara mereka yang tidak tulus menuntut syarat-syarat tertentu demi menjaga keimanan, mereka yang beriman sempurna sungguh-sungguh tanpa syarat dalam ketaatannya.  Kelompok pertama tetap mengabdi pada agama dan berpura-pura memperlihatkan nilai-nilai yang dipuji oleh Qur'an sepanjang mereka merasakan nikmat-nikmat yang dianugerahkan kepada mereka dan semua berjalan sesuai dengan keinginan mereka.  Namun, kapan saja kehilangan nikmat atau musibah menimpa, mereka segera berpaling dari atau menunjukkan ketidaktaatan pada agama.  Akan tetapi, orang yang beriman sempurna menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan pada iman dan kesetiaan mereka.  Daya pendorong dasar di balik tekad ini adalah “iman yang terjaga” mereka.  “Iman yang terjaga” adalah pengakuan sebenar-benarnya keberadaan Allah dan hari kemudian dengan kearifan, hati dan nurani.  Mukmin yang memiliki sifat bawaan ini dilukiskan dalam Qur'an sebagai “mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”  (QS Al-Baqarah, 2: 4)
   Iman yang sempurna mewujud diri melalui terus-menerus memperhatikan nurani seseorang.  Nurani adalah sifat kejiwaan yang membangkitkan sikap baik dan pikiran terpuji, dan membantu manusia berpikir lurus dan membedakan yang benar dari yang salah.  Seorang yang beriman sempurna menyimak suara nuraninya dalam keadaan apa pun.  Kecenderungan sedemikian memastikan akhlak dan sikap yang sejalan dengan Qur'an.  Nabi Muhammad SAW menunjukkan pentingnya nurani dengan cara berikut:
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW:  Apakah iman itu?  Beliau menjawab:  Ketika perbuatan baik menjadi sumber kebahagiaan bagimu dan perbuatan jahat menjadi sumber kejijikan bagimu, maka engkau mukmin.  Laki-laki itu lalu menanyai Rasulullah SAW:  Apakah dosa itu?  Untuk mana beliau menjawab:  Ketika sesuatu mengganggu nuranimu, hentikanlah.  (Ahmad)
   Dari pilihan-pilihan yang dihadapinya, mukmin memilih sikap dengan mana, ia berharap, Allah akan rida.  Ia tidak pernah menyerah kepada hawa nafsunya.  Kesulitan-kesulitan yang dihadapinya selagi menunjukkan sikap mulia ini tidak membuatnya merasa kecewa.  Ia tidak mengorbankan sikap yang paling patut karena dikuasai oleh keinginan sesaat dan hasrat nafsunya.
   Sebuah contoh dari kehidupan sehari-hari akan membuat jelas hal ini.  Mari kita beranggapan bahwa sebuah pabrik besar sedang terbakar.  Dikepung oleh musibah seperti itu, si pemilik pabrik dihadapkan kepada banyak pilihan.  Ia bisa, misalnya, tinggal di dalam dan, dengan menggerakkan para pekerjanya, berjuang memadamkan api.  Jalan lain adalah meninggalkan gedung dan menyelamatkan diri sendiri tanpa memberitahu para pekerjanya.  Atau, ia bisa melakukan segalanya untuk menyelamatkan semua pekerja sambil memanggil dinas pemadam kebakaran.
   Semua pilihan ini akan tampak beralasan dari sudut pandang yang berbeda-beda.  Akan tetapi, nurani membimbing orang ini ke pilihan yang akan paling menyenangkan Allah.  Iman yang sempurna adalah iman seseorang yang tanpa syarat menganggap bahwa sikap yang paling mulia adalah sikap yang dipandu oleh nuraninya, tanpa merasakan penyesalan atau kekecewaan sekecil apa pun.

Maafkan Aku BAthinku

oleh Senandung Rindu Ku pada 18 September 2010 jam 7:42
maafkan aku bathinku…
disaat bathin yang lain terpuruk didalam pesona indahnya sang pencipta…
kau malah menangis malu karena aku….
maafkan aku bathinku…
disaat yang bathin yang lain tertawa …
kau terdiam memikirkan nestapaku….
maafkan aku bathinku….
disaat bathin yang lain berkumpul bersama kekasihnya…
kau malah merenungi semua perbuatanku….
maafkan aku bthinku….
dihari yang fitri , disaat semua bathin memohon maaf….
kau menangis , dan slalu menangis…..
maafkanlah aku untuk semua itu…….
salam…………..

Merayu Diri Agar Mencintai Al-Qur'an

oleh Senandung Rindu Ku pada 28 Desember 2010 jam 14:21
1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah SWT? Katanya cinta kepada Allah SWT tetapi tidak merasa senang untuk berinteraksi dengan Kalam-Nya. Bukankah jika manusia mencintai manusia yang lain, ia menjadi senang jika membaca surat dari orang yang dicintainya, bahkan membacanya berulang-ulang?
Wahai diri mengapa kamu begitu berat dan enggan untuk hidup dengan wahyu Allah SWT ini? Apakah ada jaminan di sisi Allah SWT bahwa kita akan mendapat pahala gratis tanpa beramal saleh? Dengan apa lagi kamu meraih pahala Allah SWT? Dengan infak tidak mampu kecuali sedikit. Dengan jihad, belum siap. Kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan apa lagi? Hiduplah bersama dengan Al-Qur’an, insyaAllah akan lahir berbagai macam amal saleh

2. Wahai jiwaku, siapa yang akan menjamin keamanan dirimu nanti saat menghadapi gentingnya suasana di akhirat? Padahal Rasulullah SAW sudah menjamin manusia yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an bahwa Allah SWt akan memberikan keamanan saat menghadapi susuahnya di akhirat. Mulai dari sakaratul maut sampai saat melewati shirat yang akan menentukan masa depan menusia, apakah masuk surga atau neraka.

3. Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada Allah SWt? Pemberian dan nikmat Allah SWT kepadamu sangat banyak, baik yang kamu minta atau tidak (bahkan tidak terhitung karena banyaknya). Tidakkah kamu bersyukur kepada Allah SWT dengan mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara memperbanyak membaca Al-Qur’an?

4. Wahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah SWT dan Rasul-Nya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama dengan Al-Qur’an? Sebenarnya untuk siapakah manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahwa dengan banyak membaca Al-Qur’an, kemuliaan Allah SWT dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Sebaliknya jika kamu tidak membaca Al-Qur’an apakah kemuliaan Allah SWT dan Rasul-Nya berkurang? Sekali-kali tidak. Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan manfaatnya.

5. Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khawatir dengan dirimu sendirimu? Saat ini engkau terus menerus hidup tanpa Al-Qur’an, sementara jatah usiamu semakin berkurang, tabungan amal saleh masih sedikit, jaminan masuk surga tidak ada di tangan. Sampai saat ini engkau masih belum mampu bertilawah secara rutin satu juz per hari, jangan-jangan Al-Qur’an lah yang tidak mau bersama dirimu, karena begitu kotornya dirimu, sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.

6. Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat serta para Tabi’in yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman, dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an , apa yang akan dikenang oleh generasi yang akan datang tentang dirimu? Jangan-jangan yang akan dikenang tentang dirimu hanyalah urusan-urusan yang negative saja. Na’udzubillah.

(17 Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur'an - Abdul Aziz Abdul Rauf, Al-Hafidz,Lc)

Sebuah perenungan terhadap diri…

Yang sampai sekarang belum bisa menemukan 'bahasa apa' yang dapat membangkitkan energi untuk selalu istiqamah berinteraksi dengan Al-Qur'an 

Langkah-Langkah Untuk Menang

oleh Senandung Rindu Ku pada 21 November 2010 jam 3:29
Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, umat Islam ditimpa bencana kekalahan bertubi-tubi. Kebanyakan orang lupa tentang sebab-sebab kekalahan dan musibah ini. padahal Allah berfirman : <span>
<span>

"Artinya : Katakanlah : Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri" [Ali Imran : 165]

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman :

"Artinya : Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)" [Asy-Syura : 30]

Seandainya umat kita -baik penguasa maupun rakyat- mau menghayati Kitab Allah kemudian mengamalkan hukum-hukum serta hikmah-hikmahnya, niscaya mereka akan melakukan upaya-upaya untuk menang melawan musuh-musuhnya. Dan niscaya pula akan mengetahui sunatullah terhadap mahluk-Nya -yang tidak pernah berubah, berganti dan bergeser- sepanjang masa.

Faktor-faktor menang melawan musuh -sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Allah- banyak, diantaranya :

1. Tauhid, Iman Shalih.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :"Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh-sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku" [An-Nur : 55]

2. Siapa Yang Menolong Agama Allah, Niscaya Allah Akan Menolongnya.Menolong agama Allah ialah :a. Dengan menegakkan syari'at-Nya dan dengan mengikuti petunjuk Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk mewujudkan peribadatan hanya kepada Allah, menghidupkan sunnah dan mematikan serta memberantas bid'ah.b. Dengan memberikan loyalitas kepada Ahlus Sunnah wal Jama'ah serta memberikan permusuhan kepada pengikut hawa nafsu dan ahli bid'ah.c. Dengan melaksanakan amar ma'ruf-nahi mungkar serta jihad melawan musuh-musuh Allah dimanapun mereka berada.d. Menolong agama Allah ialah dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya ; menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :"Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa" [Al-Hajj : 160]Orang yang demikian keadaannya, niscaya tidak akan dapat dikalahkan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Jika Allah menolong kamu, maka tak ada-lah orang yang dapat mengalahkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu ?" [Ali Imran : 160]

3. Sabar dan Taqwa Adalah Sebab Datangnya Pertolongan dan Bantuan AllahSesungguhnya Allah telah menjanjikan orang yang bersabar dan bertaqwa untuk memberikan pertolongan, kemenangan, bantuan, keberuntungan dan punahnya tipu daya musuh. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu" [Ali-Imran : 125-126]

"Artinya : Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka tidak sedikitpun mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan" [Ali-Imran : 120]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Ketahuilah bahwa jalan keluar disertai kesulitan, bahwa kemenangan disertai kesabaran dan sesungguhnya bersama kesukaran terdapat kemudahan" [Hadits shahih seperti dikatakan oleh Syaikh Salim Al-Hilali dalam Iqazh Al-Hinam Muntaqa Jami'al-Ulum wa Hikam, hal.280, diriwayatkan oleh Ahmad, Abd bin Humaid dll]4. Setiap Orang Yang Teraniaya (Dizalimi) Mendapat Janji Pertolongan Allah dari Allah, Apalagi Jika Ia Seorang Mukmin Yang Bertaqwa.Itu karena kezaliman adalah kegelapan. Allah telah mengharamkan kezaliman pada diri-Nya, dan Dia telah menjadikan kezaliman itu haram bagi mahluk-Nya. Allah memerintahkan supaya memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi. Allah menjadikan do'anya orang yang terzalimi (teraniya) makbul dan tidak ada penghalang yang menutupi do'a itu dari Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesunguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu" [Al-Hajj : 39]

"Artinya : Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiyayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya" [Al-Hajj : 60]

Terdapat pula riwayat bahwa Allah pada hari kiamat akan mengqishas kambing yang bertanduk karena menganiaya kambing yang tidak bertanduk.[Hadits Riwayat Tirmidzi. Ini merupakan sempurnanya keadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Terhadap binatang saja demikian, apalagi terhadap suatu masyarakat yang dikucilkan, diusir dari negerinya sendiri, dilarang menggunakan senjata untuk melakukan perlawanan terhadap musuhnya dan tempat tinggalnya di pencar-pencar].

5. Mengikuti Agama Secara Benar Dijanjikan Mendapat PertolonganAllah subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dialah (Allah) yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an/ilmu yang bermanfaat) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai" [At-Taubah : 33]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sungguh-sungguh perkara (Islam) ini akan mencapai apa yang dicapai oleh malam dan siang. Dan tidak akan tersisa sebuah rumah tembokpun, tidak pula rumah ilalangpun kecuali Allah akan masukkan agama ini ke dalamnya ; dengan kemulian orang mulia atau dengan kehinaan orang hina. Kemuliaan yang Allah muliakan Islam dengannya (orang mulia tersebut), dan kehinaan yang Allah hinakan kekafiran dengan orang hina tersebut" [Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Bisran, Thabrani, Ibnu Mandah, Al-Hafidz Abdul Ghani Al-Naqdisi, Al-Hakim dan lain-lainnya. Lihat Silsilah Shahihah No. 3]

Ini adalah janji yang termuat dalam Kitab Allah dan tertuangkan melalui lisan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Janji Allah tidak mungkin diingkari, sebab Allah tidak mengingkari janji.

6. Perselisihan Adalah Sebab Kegentaran dan KekalahanUmat Islam tidak mengalami kekahan kecuali karena pertentangan dan perpecahan mereka. Seandainya mereka bersatu padu dalam kalimat tauhid, bersatu bahasanya, sama-sama berpegang teguh pada tali Allah, berjihad melawan musuh-musuhnya untuk menjunjung tinggi kalimat Allah dan menegakkan tauhidullah serta memberantas habis kemusyrikan, niscaya Allah menolongnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman."Artinya : Dan janganlah kamu saling bertentangan (berbantah-bantahan), yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang sabar" [Al-Anfal : 46]

7. Melakukan Persiapan Untuk Berperang ; Moril Maupun MateriilYaitu dengan melakukan upaya-upaya sesuai dengan Sunnah Nabawiyah yang telah ditempuh oleh para nabi, padahal para nabi adalah orang-orang yang sangat jujur dan tawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah muncul dengan mengenakan dua buah baju zirah dalam salah satu pertempuran, beliau juga memakai pelindung kepala dalam peperangan.

Demikian pula para sahabatnya-pun mengenakan baju zirah yang menyelimuti seluruh tubuh. Dan ini semua tidak menghilangkan tawakkal kepada Allah Subahanhu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sangggupi dan kuda-kuda yang ditambat untuk berperang" [Al-Anfal : 60]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menafsirkan ayat di atas dengan sabdanya.

"Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah melepaskan anak panah (menepatkan sasaran -pen). Ketahuilah bahwa kekuatan adalah melepaskan anak panah (menepatkan sasaran-pen" [Hadits Riwayat Muslim]

(Demikianlah) kita memohon kepada Allah Subahanahu wa Ta'ala agar Dia memberikan taufiq kepada kita untuk melakukan usaha-usaha ke arah kemenangan melawan kaum Yahudi dan melawan semua musuh Islam lainnya. Pada hari kemenangan itulah kaum Mukminin bergembira ria mendapat pertolongan Allah. Dan itu tidaklah sulit bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

VIRUS-VIRUS PERUSAK AMAL

oleh Anisah Kusumawati pada 27 Desember 2010 jam 15:32
Assalamu'alaikum...akhi wa ukhti,hr ini ane cba mmbuat catatan tntg "faktor2 penyebab hilangnya pahala kebajikan"...
moga bermanfaat....Bismillahirrohmanirrohim....

FAKTOR-FAKTOR PERUSAK PAHALA KEBAJIKAN
1. Murtad
    "Barngsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lali dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalanya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mreka kekal didalamnya" (QS.Al-Baqarah:217)

2. Syirik Besar
   "Dan telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi2) sebelummu, jika kamu menyekutukan  (Tuhan),niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu trmasuk orang2 yang merugi" (QS Az-Zumar: 65) 

3.Mengingkari ayat2 Allah dan membunuh nabi atau da'i
 " Sesungguhnya orang2 y kafir kpd Ayat2 Allah dan mmbunuh para nabi yang memang tdk dibenarkan,dan mmbunuh org2 y mnyuruh brbuat adil maka gembirakan mereka dgn siksa y pedih.Mereka itulah org2 y lenyap (pahala) amal2y ddunia dan akhirat, dan mereka sekali2 tdk mmperoleh penolong" (QS Al-Imran: 21-22) 


4.Mengingkari Al-qu'an dan hari kiamat
  "Katakan 'Apakah kami akan beritahukanmu tntg org2 y pling mrugi prbuatanya? Yaitu org2 y tlah sia2 prbuatanya dlm khdpan dunia ini, sdngkan mreka mnyangka berbuat sebaik2y.Mereka itu org2 y kufur thd ayat2 Tuhan dan (kufur thd) perjumpaan dgn-Nya maka hapuslah amalan2 mreka dan Kami tdk mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mreka pd hari kiamat" (QS Al-Kahfi: 103-105) 


5.Manghalangi  manusia dari jalan-Nya
  "Sesungguhnya org2 kafir dan mnghalangi manusia dari jalan Allah serta memusuhi Rasul setelah petunjuk itu jelas bg mereka,sdktpun mereka tdk dpt mmberi bahaya kepada Allah.Dan Allah akan mnghapuskan pahala amal2 mereka" (QS Muhammad: 32) 


6. Mengeraskan suara
   "Hai org2 y beriman, jgnlah kalian meninggikan melebihi suara Nabi, dan jgnlah kalian brkata kpdnya dgn suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kalian thd sebagian y lain, supaya (pahala) amalan kalian tdk trhpus tnp kalian sadari" (QS Al-Hujurat: 2) 


7.Munafik dan mementingkan khdpan dunia
   "Sesungguhnya Allah mngetahui org2 y mnghalang2i di antara kamu dan org2 y brkata kpd saudara2nya, "bergabunglah dgn kami".Dan mreka tdk mndatangi peperangan mlainkn sbntar.Mereka pelit thdmu,apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lhat mreka memandangmu dgn mata trbalik2 seperti org y pingsan krn akan mati, dan bila ktakutan tlah hilang,mereka mncacimu dgn lidah y tajam, sedang mreka bakhil untuk brbuat kbaikan. mreka it tdk beriman,maka Allah mnghapus (pahala) amalnya.Dan y demikian it mudah bg Allah" (QS.Al-Ahzab: 18-19) 


8. Membenci risalah yang di bawa Rasulullah saw
   "Dan org2 y kafir, maka celakalah mreka dan Allah mnghapus amal2 mreka. Yang demikian it adlh karena mereka benci kpd apa y dturunkan Allah (Al-Qur'an) lalu Allah mnghapus (pahala2) amal2 mereka"  (QS Muhammad: 8-9) 

Bersambung........

VIRUS-VIRUS PERUSAK AMAL (PART II)

oleh Anisah Kusumawati pada 01 Januari 2011 jam 15:23
Assalamu'alaikum akhi wa ukhti...hari ini kita akan mulai melanjutkan catatan 27 faktor penyebab hilangy pahala kebajikan...bismillahirrohmanirrohim...

9. Memancing murka Allah dan mengagungkan musuh2-Nya
   "Sesungguhnya orang2 yang kembali ke belakang (pada kekafiran) sesudah petunjuk itu jls bg mreka,setan tlah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan2 mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mreka (orang2 munafik) itu erkata kepada orang2 yang benci kepada sesuatu yang dturunkan Allah (org2 yahudi), Kami akan mematuhimu dalam beberapa urusan, sedang Allah mengetahui urusan mreka.Bagaimanakah (keadaan mereka) jika malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka dan punggung mereka? yang demikian itu adlh krn mreka mengikuti apa y mnimubulkan murka Allah dan (karena) mereka membenci (apa y mnimbulkan) keridhaan-Nya,sebab itu Allah menghapus pahala amal2 mereka" (QS Muhammad: 25-28)

10. Meninggalkan sholat ashar dengan sengaja
     Abu mulih berkata "Kami pernah berperang bersama Buraidah di hari yang mendung.Dia lantas brkata 'Bergegaslah mndirikan sholat ashar,karna Nabi saw prnh brsbda:
"Orang yang mninggalkan sholat ashar,sia-sia amalnya' (HR Bukhori)

Rasul brsbda "Orang yang mninggalkan sholat ashar dengan sengaja,akan di hapus amal solehnya oleh Allah" (HR Ahmad)

11. Melanggar sesuatu yang Allah haramkan
     Tsauban mriwayatkan Nabi saw brsbda "Aku akan britahukan beberapa kelompok umatku pada hari kiamat datang membawa amal kebajikan sebesar gunung Tihamah.Allah mnjdikan amal kbajikan mreka sprt debu yang beterbangan"

Tsauban brtnya "Rsulullah,Gambarkan mereka kpd kami! Terangkan kepada kami sehingga kami tidak termasuk golongan mereka tanpa kami sadari"

Bliau mnjwb "Mereka adalah saudara kalian dan dari bangsa kalian,mereka tidur di malam hari juga seperti kalian,akan tetapi mereka adalah kelompok yang suka melanggar sesuatu yang Allah haramkan" (HR Ibnu Majah)

12. Menyumpahi orang atas nama Allah
     Jundab mriwayatkan Rasulullah saw mnceritakan org y brkata "Sumpah,Allah tdk akan mngampuni si fulan"
 Padahal Allah swt brfirman "Barangsiapa yang mnyumpahi orang lain atas nama-Ku,bhwa Aku tdk akan mngampuni si Fulan,maka sesungguhnya Aku telah mngmpuni si fulan dan mnghapus pahala kbajikan org tsb (org y mnyumpahiy)"
(HR Muslim)

13. Mengungkit-ungkit kebaikan
    Allah swt brfirman:
"Hai orang2 yang briman, jangan hilangkan (pahala) sedekahmu dgn mnyebut2nya dan mnyakiti (prasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tdk briman kpd Allah dan Hari kemudian.Perumpamaan orang  it sprt batu licin y diatasnya ada tanah,kmudian batu it dtimpa hujan lebat,lalu ia brsih (tdk brtanah).Mreka tdk mnguasai ssuatupun dr apa y mreka usahakan dan Allah tdk mmbri ptnjuk kpd org2 yang kafir" (QS Al-Baqarah: 264)

14. Durhaka kepada orang tua
     'Amru bin murrah al-jahni mriwayatkan bahwa ad orang yang menemui Rasulullah saw.Kmudian brkata "Rasulullah,aku brsaksi tiada tuhan selain Allah, dan engkau adalah utusan Allah,aku mndrikan salat 5 waktu,menunaikan zakat, dan brpuasa di bulan Ramadhan".

Nabi saw lantas brsbda "Orang y mati dlm keadaan seperti itu,pada hari kiamat akan brsama para nabi,orang2 yang jujur dan para syuhada' dlm keadaan seperti ini - bliau mengangkat dua jarinya - selama ia tdk durhaka kepada orang tuanya"
(HR Ahmad dan Ath-Thabrani)

15. Belajar sihir  dan mendatangi penyihir
    Rasulullah saw brsabda "Orang y mndatangi peramal kmudian mnanyakan ssuatu,sholatnya tdk dterima selama 40 hari" (HR Muslim)

   Rasulullah saw brsbd "Orang y mndatangi peramal atau dukun,kemudian mmbenarkan ucapanya brrti ia tlah mngingkari ssuatu y dturunkan kepada Muhammad saw" (HR Ahmad)

   Rasulullah saw brsbd 'Jauhilah 7 dosa  besar yang mnghncurkan.Salah satuy adalah SIHIR" (HR Bukhari Muslim)

16. Riya'
    Nabi saw brsbda "Manusia y prtama kali dputuskan nasibnya pd hari kiamat adlh org y mati syahid.Dia mnghadap Allah sambil mmprlihatkan kebajikannya itu.
Allah brtnya "Amal saleh apa yang kau lakukan?"
Dia mnjwb "Aku berperang djalan-Mu hngga trbunuh"
Allah brfrman "Bohong! kamu brperang supaya dsebut pahlawan dan kamu sudah dsebut  pahlawan".Allah mmanggil malaikat y kmudian mnyeret org it d atas wajahnya untuk slanjutnya dlemparkan ke dalam neraka.

Berikutnya org y mmpelajari ilmu dan mngajarkanya serta mmbaca Al-Qur'an.Dia mnghadap Tuhan dgn amalnya it.
Allah brtnya 'Amal soleh apa yang kau lakukan?"
Dia mnjwb "Aku mmpelajari ilmu dan mngajrkany serta mmbaca alqur'an atas nama-Mu"
Allah brfrman "Bohong! kamu bljar ilmu supaya dsebut orang pandai dan mmbca alqur'an suapaya dsebut orng y gemar mmbacanya,dan it sudah kamu peroleh" Allah mmanggil malaikat y kmudian mnyeret org it datas wajahnya untuk slnjuty dlemparkan k dlam neraka.

Selanjuty orng y kaya yang rezekinya dimudahkan oleh Allah dan dberikan brbbgai mcm harta.Dia dan amalnya ddtangkan.
Allah brfrman "Amal soleh apa y kau lakukan?"
Dia mnjwb "Aku mnginfakkan hartaku dgn brbagai cara yang disunnahkan demi diri-Mu"
Allah brfrmn "Dusta! kamu mlakukanya supaya dsbut dermawan, dan itu sudah kamu dapatkan" Allah mmanggil malaikat y kmudian myeret org it d atas wajahnya untuk slnjutnya dlemparkan k dalam neraka"
(HR Muslim)


Bersambung...... (Virus-virus perusak amal part III)
SEMOGA BRMANFAAT...!!!

senandung rindu

tanya hati, air mata terus mengalir di wajah ku 

senandung rindu