Minggu, 02 Januari 2011

Merayu Diri Agar Mencintai Al-Qur'an

oleh Senandung Rindu Ku pada 28 Desember 2010 jam 14:21
1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah SWT? Katanya cinta kepada Allah SWT tetapi tidak merasa senang untuk berinteraksi dengan Kalam-Nya. Bukankah jika manusia mencintai manusia yang lain, ia menjadi senang jika membaca surat dari orang yang dicintainya, bahkan membacanya berulang-ulang?
Wahai diri mengapa kamu begitu berat dan enggan untuk hidup dengan wahyu Allah SWT ini? Apakah ada jaminan di sisi Allah SWT bahwa kita akan mendapat pahala gratis tanpa beramal saleh? Dengan apa lagi kamu meraih pahala Allah SWT? Dengan infak tidak mampu kecuali sedikit. Dengan jihad, belum siap. Kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan apa lagi? Hiduplah bersama dengan Al-Qur’an, insyaAllah akan lahir berbagai macam amal saleh

2. Wahai jiwaku, siapa yang akan menjamin keamanan dirimu nanti saat menghadapi gentingnya suasana di akhirat? Padahal Rasulullah SAW sudah menjamin manusia yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an bahwa Allah SWt akan memberikan keamanan saat menghadapi susuahnya di akhirat. Mulai dari sakaratul maut sampai saat melewati shirat yang akan menentukan masa depan menusia, apakah masuk surga atau neraka.

3. Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada Allah SWt? Pemberian dan nikmat Allah SWT kepadamu sangat banyak, baik yang kamu minta atau tidak (bahkan tidak terhitung karena banyaknya). Tidakkah kamu bersyukur kepada Allah SWT dengan mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara memperbanyak membaca Al-Qur’an?

4. Wahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah SWT dan Rasul-Nya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama dengan Al-Qur’an? Sebenarnya untuk siapakah manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahwa dengan banyak membaca Al-Qur’an, kemuliaan Allah SWT dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Sebaliknya jika kamu tidak membaca Al-Qur’an apakah kemuliaan Allah SWT dan Rasul-Nya berkurang? Sekali-kali tidak. Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan manfaatnya.

5. Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khawatir dengan dirimu sendirimu? Saat ini engkau terus menerus hidup tanpa Al-Qur’an, sementara jatah usiamu semakin berkurang, tabungan amal saleh masih sedikit, jaminan masuk surga tidak ada di tangan. Sampai saat ini engkau masih belum mampu bertilawah secara rutin satu juz per hari, jangan-jangan Al-Qur’an lah yang tidak mau bersama dirimu, karena begitu kotornya dirimu, sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.

6. Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat serta para Tabi’in yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman, dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an , apa yang akan dikenang oleh generasi yang akan datang tentang dirimu? Jangan-jangan yang akan dikenang tentang dirimu hanyalah urusan-urusan yang negative saja. Na’udzubillah.

(17 Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur'an - Abdul Aziz Abdul Rauf, Al-Hafidz,Lc)

Sebuah perenungan terhadap diri…

Yang sampai sekarang belum bisa menemukan 'bahasa apa' yang dapat membangkitkan energi untuk selalu istiqamah berinteraksi dengan Al-Qur'an